Jumat, 13 Mei 2011

ketidaksempurnaan II

Mengenal dia adalah sesuatu yang aku sesali tapi mengenal dia juga adalah suatu keberuntungan.. :)
Ibarat suatu barang, Dia seperti barang yang sederhana..saking sederhananya,dimanapun dia diletakkan tetap saja terlihat mempesona dan indah.

Dua hari sebelum tahun baru 2009, Dia mengirimiku sebuah sms. dia bertanya pada ku, sebenarnya bukan sebuah pertanyaan tapi melainkan sebuah ajakan. Dia seperti itu selalu to the point sehingga tak ada kata bertele-tele, itu juga salah satu hal yang aku suka dari dia. Dia hanya berkata singkat, :”hei princess crewet,tahun baru mau kemana?ada waktu tidak?keluar yuk? Kalau dengan mu cukup dialun2 kota kita saja :)”
Membaca kata-kata dia seperti, jantung ini rasanya seperti mau meledak !!! jangankan Cuma dialun-alun, mau diajak kekuburan saja pasti aku akan dengan lantang berkata “Ya”, tapi sayang nya kali ini juga aku tak bisa menuruti permintaan dia,seperti biasa mana mungkin aku diijinkan keluar malam oleh ibuku.
Aku tidak membalas ajakan dia, aku mencoba mengalihkan pembicaraan kami. Aku tidak ingin berkata mau ataupun tidak. Aku mencoba memberi tahu dia bahwa tahun baru yaitu bertepatan tanggal 1 januari adalah hari ulang tahunku. Aku hanya menuliskan bahwa nanti tahun baru tolong bawa kado buatku, itu saja dan dia hanya membalas,: “kado apa he?kamu ultah?ya udah kita keluar saja.”. singkat padat dan jelas sekali balasan dia, meskipun tidak memuaskan tapi dengan jawaban nya itu saja sudah membuatku benar-benar senang. Ibaratkan hati ini sedang musim semi dengan bermacam-macam bunga yang tumbuh.
Aku sedang mencari akal,mencari segudang alasan untuk meminta ijin pada Ibu dan beruntungnya aku ini bukanlah tipe anak yang jika tidak diijinkan lalu menurut tetapi jika tidak di ijinkan berarti KABUR !!. tapi sayangnya keberuntungan tidak memihak padaku, apa yang dibayangkan tidak sesuai dengan harapan. Sehari sebelum tahun baru, aku dan ibuku ada sedikit masalah. Bukan karena tidak mendapatkan ijin keluar,soal ijin ibu sudah mengijinkan aku karena percaya dengan alasan yang aku buat hanya saja ada masalah lain yang mengakibatkan aku dan ibuku tidak sepaham.
Akhirnya tahun baru kali ini juga aku habiskan seperti tahun-tahun yang lalu yaitu tidur sepuasnya dikamar sambil merenung memikirkan usia ku yang semakin bertambah,memikirkan masa depanku kelak seperti apa. aku menunggu sms dia tapi berkali2 aku lihat Hp,sama sekali tak ada pesan yang masuk. Hingga tepat pukul 12malam pun tak ada sms dia, yang ada hanyalah sms dari temen-teman yang mengucapkan happy birtday ataupun happy new year. Hingga pagi menjelang tak sedikitpun ada sms dari dia, pada hal dalam hati ingin sekali aku membaca ucapan selamat dari dia.:(
Ajakan dia waktu itu adalah smsnya yang terakhir. Selama sebulan penuh, tak ada kabar dari dia.aku mulai cemas, berbagai macam pikiran menghantui ku,aku curiga ini itu tak karuan. Hingga pada suatu hari, aku memangkas rambut panjangku dengan alasan buang sial !!
Sebenarnya ingin sekali aku memperlihatkan rambut panjang ku ini padanya karena pada suatu hari dia pernah berkata padaku bahwa aku lebih caem jika berambut panjang. Tentu saja aku menuruti perkataan dia itu tapi rasa benci dan kecewaku pada dia melebihi apapun ketimbang wasiatnya itu. Aku memangkas rambut panjang ku dengan model cepak yang didepannya ada satu kliwiran panjang seolah2 seperti preman yang sedang stres lalu satu minggu kemudian aku memotong rambut ku lagi yang kali ini aku pangkas benar-benar pendek seperti model anak laki-laki. Hanya dengan ini lah caraku melimpahkan kekesalanku.
Pada suatu hari aku datang kealun-alun bersama beberapa temanku.niat kami adalah lari sore tapi tidak dengan niatku. Aku berharap aku bertemu dengan dia tanpa sengaja. Meskipun aku tahu itu mustahil terjadi, bahwa kami terpisahkan antara ruang dan jarak kecuali benar-benar ada keajaiban. Teman-temanku yang lain sedang sibuk lari-lari tapi aku hanya bisa duduk dibawah pohon bringin dan memandangi tempat dimana kami dulu pernah duduk bersama.:(
Teriakan mpik membuyarkan lamunanku, mpik memnggilku dengan suara yang keras sambil berlari-lari kearahku. Aku pikir ada sesuatu yang terjadi pada mpik tapi setelah aku melihat kearah acungan tangan dia, aku kaget dan tercengang. Hatiku berdegup dengan kencang, setelah melihat dari kejauhan sesosok pria dengan kaos warna biru tua dengan celana kolor beserta sepatu putih corak kuning yang sedang berlari kearahku. Ya, itu adalah dia !!
Betapa Allah benar-benar mengabulkan permintaankku dengan keajaiban-Nya itu. Dan aku berterimakasih pada mpik karena sudah berlari terengah-engah. Mpik memang sebelumnya belum pernah bertemu dengan dia tapi aku sudah sering crita tentang dia dengan mpik, aku juga pernah memperlihatkan foto dia yang aku curi dari friendster kepada mpik.:)
Untuk kesekian kalinya, aku memperlihatkan kebodohanku kembali. Ketika dia berlari kerahku, aku malah memalingkan wajah seolah-olah aku tidak melihat dia dan sepertinya dia pun tahu akan hal itu lalu dia meneruskan larinya tanpa menyapa ku dan cuek begitu saja. Aku tahu bukan dia yang salah akan sikapnya itu tapi aku lah yang salah, aku masih saja belum bisa menata hatiku,mencoba bersikap biasa dihadapannya, tapi bagaimana bisa aku bersikap biasa dihadapannya,sedangkan setiap kali aku bertemu dengannya,jantung ini seolah ingin runtuh !!. putaran kedua dia, aku tetap bersikap cuek dan berpura-pura tidak melihat dia. Lalu barulah putaran ketiga dia lari aku mencoba memberanikan diri untuk menyapa dia. Aku memanggil namanya, dan dia pun menoleh kearahku. Dia hanya terseyum manis lalu duduk disampingku. Aku seperti biasa,hanya bisa menundukkan kepalaku tanpa berani memandang wajahnya,tapi ada hal yang lebih penting yang aku pikirkan waktu itu yaitu,:”mampus, kenapa baru ketemu setelah rambut panjang ku aku pangkas pendek seperti ini?????” :D

Sabtu, 30 April 2011

ketidaksempurnaan

Mungkin dapat mengenalmu adalah suatu keberuntungan tapi disisi lain mengenalmu adalah suatu yang aku sesali…
Pertama kali nya dia datang kedunia ku dengan caranya yang unik dan benar2 mengesankan,,
Suatu hari aku dapati sebuah sms dari nomer yang ta ku kenal,aku pun hanya cuek dan berlalu, lalu hari berikutnya nomer asing itu kembali mengirimi ku sms dengan tutur kata dan bahasa yang berbeda,yang kali ini benar2 membuatku penasaran dan jengkel lalu dengan jail nya aku membalas smsnya,,dan Damn!! Dia tahu nama ku !! waktu itu sepontan saja aku mengasarinya..aku mulai bertanya sedetail-detailnya sapa dia dan dari mana dia dapat nomer Hanpon ku..mungkin karena waktu itu batas kesabaran dia juga sudah diambang batas dan akhirnya dia mengaku..
Dia adalah seorang mahasiswa dari salah satu universitas terfaforit dikota jogjakarta.Dia lebih tua dari ku 2 tahun, dia mendapatkan nomerku beserta info tentang ku dari temannya yang juga temanku.
Hari demi hari,sms demi sms kami lewatkan bersama,,dia mulai bersikap care terhadapku,,mulai mengingatkan ku agar ta telat makan dan jangan begadang karena kata dia :” begadang itu ta baik bagi perempuan karena dapat mengurangi kecantikannya”.hahahhahahaa_Kedengarannya memang sedikit gombal tapi entah kenapa aku suka dengan setiap perkataannya. Tiap kata yang dia lontarkan begitu ringan dan apa adanya,mungkin bagi teman-temanku yang ta sengaja atau ta disengaja membaca tiap sms kami,mereka akan berkata:” kuasare bahasane…” tapi bagiku tiap katanya itu mengandung banyak rasa,rasa asam,manies,kecut,pedas dan banyak rasa-rasa yang lain yang membedakan dia dengan yang lain.
Hari demi hari, bulan demi bulan,,kami belum pernah bertemu,maklum saja kami terpisahkan oleh ruang dan jarak,kami hanya menghabiskan waktu kami lewat via massage saja.
Lalu suatu hari dia mengirimiku sebuah massage yang menyatakan bahwa dia ingin bertemu denganku, betapa senang dan terkejutnya diriku. Akhirnya setelah sekian lama,aku dapat juga melihat wajahnya.
Sehari sebelum hari yang kami janjikan, aku dibuat pusing olehnya. Bagaimana tidak? Yang tadinya aku benar2 cuek dengan penampilanku,masa bodoh dengan apa yang aku kenakan dan tidak urusan dengan perkataan orang lain asalkan aku nyaman memakainya,itu ta masalah bagi ku tapi gara-gara hanya satu orang ini, aku pusing memikirkan pakaian apa yang harus aku kenakan besok?apa yang harus aku katakan didepan dia?ini itu banyak sekali !!Ya Allah..aku seperti bukan diriku sendiri yang sperti biasanya !!
Dan hari yang ditunggu-tunggu pun datang. Aku datang 2 jam lebih awal dari dia. Bukannya aku nafsu tapi aku benar-benar sudah ta sabar ingin tahu orang seperti apa yang membuatku jadi seperti bukan seperti diriku sendiri??
Satu jam telah terlewati,,motor demi motorpun berlalu lalang didepanku..tapi tampang dia pun belum sedikitpun muncul..
Lalu tiba-tiba ada sebuah motor yang berhenti didepanku,,sesosok cowok dengan memakai kaos kas jogja berwarna abu-abu dengan dipadukan celana jins warna biru keputihan dengan sendal jepit swallow warna biru lalu dengan gaya rambut jiprak-jiprak kas mahasiswa. Benar2 seperti orang yang aku bayangkan..
Dia turun dari motornya dengan senyum sederhana dan mempesonanya. Dia bertanya :”apakah aku sudah lama menunngunya?” sebenarnya dalam hati ingin sekali aku berteriak: “sudah lama sekali dodol !!” tapi apa daya diriku ini, aku merasakan nerves tingkat akut didepannya, tangan ku gemetar dan tubuhku sungsut lunglai seolah-olah tubuh ini ta bertulang!! Aku hanya bisa membalas pertanyaan nya tadi dengan sedikit senyum saja. Lalu tiba2 dia duduk diatas motorku,secara reflek aku menjerit :” heh.. jangan duduk diatas motor ku dodol,,baru dicuci nieh”.
Ups..karakter jutek ku terlihat,aku berharap dia tidak terkejut dengan sikap kasarku itu tapi akulah yang dibuatnya terkejut,di luar dugaan,dia malah menjilat kedua jari tangan kanannya lalu mengelapnya di jok motorku???.
Aku ta merasa ilfil dengan kelakuan dia itu, malah sejak pertemuan itu, aku merasakan sesuatu perasaan yang berbeda dengannya. Seperti dugaanku, dia memang sesosok orang yang sederhana apa adanya, ta sedikitpun karaktrer bodohnya di sembunyikan apalagi dibuat2, dia seperti produk alami tanpa bahan tambahan apapun.
Sejak pertemuan itu,selama dua hari ta ada kabar darinya. Aku mulai cemas,khawatir. Berbagai macam perasaan muncul dibenakku. Setiap detiknya aku selalu melihat Hp ku,berharap ada sms yang masuk. Sebentar saja baru aku letakkan hp ku lalu tiba2 ada sms dari dia, aku mulai tersenyum,dengan beribu-ribu semangat aku membaca pesannya. Dia memintaku untuk menemaninya pergi kesuatu acara kelurganya, dia hanya butuh teman cewek untuk menemaninya. Sebenarnya dalam hati yang terdalam,aku benar2 ingin ikut tapi sayang acaranya malam jadi dengan tangisan darahku aku menolaknya..mana mungkin aku diijinkan keluar malam???????
Beberapa hari kemudian ta ada lagi kabarnya. Aku hanya bisa melihat dia dari FS (friendster).
yah..setiap detiknya aku memang selalu membuka dan mengecek Fs-nya dia itu, dari situlah aku tahu apa yang selalu dia lakukan di tempat jauhnya itu. Cahaya ku mulai redup lagi dengan ta ada kabar dari dia selama beberapa hari. Lalu pada suatu malam,aku ta bisa tidur aku terus memikirkan dia,aku penasaran. Dengan sedikit keberanian,aku mengiriminya sms, satu jam,dua jam,tiga jam sampai akhirnya subuh baru ada balasan dari dia. Dia berkata : “ sorry princess cerewet baru bls sms mu,, ini aku baru pulang dugem,puyeng..aku tidur dulu yah??”
pesan singkat yang membuatku terperanjak dari tempat tidurku. Satu hal lagi yang aku tahu tentangnya, dia suka dugem !!!
Aku tahu apa yang aku lakukan ini sangat lah bertolak belakang dengan dia. Dia orang yang ta suka diatur,ta suka diperintah,dia hanya suka hidup bebas seprti keinginan dia. Melihat dia sama seperti melihat diriku sendiri tapi entah apa yang aku pikirkan waktu itu, aku seperti orang bodoh,aku berusaha untuk menjadi seseorang yang perfeck dihadapannya,menjadi orang yang paling suci. sejak aku tahu kebiasaan dugemnya itu,sedikit demi sedikit aku mulai suka mengiriminya sms,aku menyuruhnya untuk tidak melakukan hal itu lagi dan menjauhi tempat itu,aku juga mulai suka mengatur-ngaturnya. Hingga akhirnya, sikap dia mulai berubah tehadapku.
ketika suatu hari aku melihat berita disalah satu stasiun tv yang menyatakan bahwa universitas yang dia singgahi sedang terjadi badai angin topan yang besar dan mengakibatkan salah satu kampus di universitas dia hancur porak-poranda.
Mendengar berita tersebut,aku panik dan aku cemas, dan saat itu juga aku berlari membeli pulsa,pas tepat saat itu juga pulsa ku lagi nihil.
Tanpa menunggu lama, aku mengirim sebuah sms padanya,aku menanyakan kabar dia,berjam-jam ta ada balasan darinya..lalu tiba-tiba ada nomer lain yang masuk kedalam hp ku: “wah parah, kampusnya ancur tapi alhamdullilah bukan kampusku yang hancur,aku juga fine2 saja,maksih perhatiannya, aku lagi gag da pulsa jadi ge gag bisa sms kamu dulu,ini juga hp dari pinjem..hehehehheee”
Berbulan-bulan kami ta pernah bertemu,aku mulai merindukan dia. Setiap harinya aku selelu berdoa agar aku dipertemukan dengannya lagi.
Dan suatu malam dia sms aku,dia berkata bahwa dia sedang mudik dan dia memintaku untuk menemani dia joging pagi di alun-alun. Hwaaaaaaaaaa….betapa bahagianya hati ini…
Tapi sayang aku ta mungkin bisa menemani dia jogging pagi karena jarak alun-alun dari rumah ku itu cukup jauh di lain sisi juga ta mungkin aku dapat ijin dari ibuku untuk keluar pagi-pagi sebelum membantunya memasak,mencuci dan menyapu?hingga akhirnaya, aku meminta kompensasi,aku baru bisa menemani dia lari sore saja dan dia pun ta masalah dengan itu.
Jam 3 sore di alun-alun, aku seperti biasa datang lebih awal darinya. Tengok di ujung kanan dan tengok di ujung kiri alun2 tetap saja belum aku temui batang hidungnya. Lalu 2 jam kemudian baru aku melihatnya, yang kali ini dia memakai kaos warna kuning,dengan celana kolor pendek warna hitam dengan dipadukan sepatu putih bercorak kuning, rambutnya sudah mulai agak memanjang tapi masi tetap jiprak. Dia berlari kearahku dengan senyumannya, kami duduk berdekatan cukup lama tapi aku hanya bisa berbicara seperlunya ta secerewet dengan yang lain. Itu dikarenakan karena rasa nerves ku terhadapnya belum juga hilang.
Lalu dari obrolan kecil kami yang ta lama, dia pamit pulang meninggalkanku.aku hanya mengganggukkan kepala saja sambil berjabat tangan.
Semakin jauh semakin tubuhnya ta terlihat. Pada saat itu juga tiba-tiba air mataku keluar. Yah..aku menangis,aku menangisi kebodohanku yang ta bisa menjadi seseorang yang biasa saja dihadapannya ta perlu berpura-pura jadi orang lain. Aku terlalu menjadi orang yang sok !!
Semakin banyak pemikiran yang aku pikirkan hingga akhirnya air mataku makin deras saja,tangisanku semakin kencang,aku ta peduli dengan orang2 yang melihatku pada waktu itu. Lalu pada saat itu pandanganku tertuju pada suatu sudut alun-alun, disana terlihat sesosok yang aku kenal,sosok itu ternyata adalah dia yang sepertinya dari tadi pendangannya mengarah padaku. Ternyata dari tadi dia belum pulang melainkan dia masih duduk di sudut alun2 yang berbeda denganku, aku hanya bisa menundukkan kepalaku,meski jarak kami jauh tapi aku tahu dia sedang melihat kearahku dan dia melihat aku sedang menagisinya.
Hari berikutnya, aku sengaja datang kealun-alun sendirian. Aku memang berharap bertemu dengannya, berharap kami bertemu tanpa sengaja. Dan Allah pun mengabulakan permintaanku.
Kami bertemu kembali di tempat yang kemaren,tapi yang kali ini dia bersama teman SMA nya. anehnya ta lama kemudian temannya itu tiba2 bertanya padaku: “ hei mba,,dia ini sapa kamu?”
Dengan perasaan gugup secara reflek mulutku menjawab bahwa dia hanya rivalku. Mendengar jawabanku itu,mereka berdua lalu terdiam. Ya Allah betapa bodohnya aku ini..benar2 rasanya ingin aku tabok sendiri ini mulutku !! sesaat kemudain mereka melanjutkan obrolan mereka dan aku hanya dengan asiknya makan roti yang di bawa oleh temannya itu.
Dengan samar2 aku mendengar pembicaraan mereka, dia bertanya dengan temannya:” sekarang kamu dengan sapa?” lalu temnnya menjawab :”aku masih dengan cewekku yang dulu,km sendiri sekarang dengan sapa hayoo..” lalu dengan sedikit senyum manis nya dia menjawab :” aku menyukai seorang cewek yang tidak sengaja aku nemu dijalan tapi aku ta tahu apakah dia suka aku atau tidak?” dengan berkata seperti itu,pandangan dia menuju kearah ku sedangkan aku tetap asik memakan roti meskipun sebenarnya aku mendengarkan pembicaraan mereka dan aku sadar kalau dia menoleh padaku.Sejak hari itu lah aku terus memikirkan perkataan dia,aku berharap yang dia maksud itu adalah aku.